Kamis, 23 Februari 2017

Kebudayaan lamaholot

LAMAHOLOT

 



 II.I Kebudayaan Lamaholot dan Sistemnya



Lamaholot adalah sebuah kebudayaan masyarakat yang wilayahnya mencakup daerah Larantuka, Solor, Adonara ,dan Lembata. Hal ini didasarkan pada kesamaan budaya dan bahasa yang digunakan. Meskipun setiap daerah atu desa memiliki adat tersendiri dan dialek yang berbeda, tapi semuanya berasal dari satu rumpun akar yang sama, yaitu budaya Lamaholot dan bahasa daerah Lamaholot. Mayoritas orang Lamaholot memeluk agama katolik.

A.    Sistem kepercayaan.

Masyarakat Lamaholot sampai sekarang, biarpun telah memeluk agama, tapi mereka masih menaruh kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Biarpun demikian, masyarakat adat lamaholot juga mempercai suatu ‘Wujud Tertinggi’ yang dipercaya telah menciptakan bumi serta isinya, dan yang telah memelihara mereka. ‘Wujud Tertinggi’ tersebut biasa disebut sebagai Lerawulan Tanaekan/ Rerawulan Tanaekan.
Lerawulan Tanaekan adalah maha tinggi melampaui segala-galanya.
Maka jadilah dia, AMA RATU RERAWULAN / AMA DEWA RERAWULAN.
Tuhan adalah juga Tuhan yang dekat, yang merangkul kita dengan erat dalam dekapan-Nya. Maka jadilah dia EMA NINI TANAEKAN / INA GUNA TANAEKAN.

Lerawulan Tanaekan menunjukkan kebapak-ibuan, penuh pengayoman dan belas kasih bagi kita manusia. Kebapak-ibuan Lerawulan Tanaekan menunjukkan kebesaran dan kelapangan kasih sayang, keluasan kesabaran, kesetiaan purna dalam menghimpun dan menganugerahkan kelimpahan.




Masyarakat lamaholot juga percaya pada arwah nenek moyang yang diyakini sebagai perantara yang masih hidup di bumi dengan Lerawulan  Tanaekan.


B.     Sistem kemasyarakatan.

 Masyarakat lamaholot pada umumnya menganut sistem patrilinear, atau garis keturunan laki-laki. Jadi, semua anak yang terdapat dalam keluarga, akan masuk ke dalam marga sang ayah. Tapi hal ini bisa tidak berlaku, bila keluarga pria belum atau tidak bisa membayar belis berupa gading gajah pada keluarga sang wanita. Dalam hal tidak bisa membayar belis, maka sang pria dan anaknyalah yang harus masuk dalam keluarga perempuan.
Dalam struktur dan tatanan masyarakat, terdapat pula beberapa tingkatan. Yang paling atas adalah dewan lewotana, yang terdiri dari 4 suku utama yaitu:
1.                 Koten, didaulat sebagai tuan tanah dan pemegang kekuasaan lewotana, sekaligus sebagai pemimpin panitia empat.
2.                 Kelen, dinobatkan sebagai pengatur hubungan kerja sama dengan lewo-lewo lainnya, dan bertnggung jawab atas masalah perang dan damai.
3.                 Hurit, diberikan tugas untuk meramalkan sesuatu peristiwa, penjamin kemajuan ekonomi, dan sebagai penasihat jika ada perbedaan pendapat antara Koten dan Kelen.
4.                 Maran, sebagai pembaca mantra pada setiap seremoni, untuk meminta restu dan pengayoman lewotana, juga sebagai penasihat Koten dan Kelen.
Sisanya merupakan orang biasa atau Ata Kiwan.

C.     Sistem ekonomi.

Masyarakat lamaholot pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Biasanya sebelummelakukan aktivitas bercocok tanam dan melaut, selalu diadakan upacara adat agar hasil yang didapat melimpah. Dan upacara yang dilakukan sesudahnya, juga dengan maksud untuk bersyukur pada Lerawulan Tanaekan atas hasil panen yang diberikan, dan juga untuk memohon agar mendapat hasil yang sama pada tahun berikutnya.







I.II Peninggalan

1.       Rumah Adat
Rumah adat yang ada pada kabupaten Flores Timur antara lain :
a.     Korke

Korke merupakan sebuah bangunan yang berbentuk rumah panggung tidak berdinding yang ditopang dengan 6 buah tiang utama dan 18 buah tiang bantu (penyanga).  Rumah adat “korkÄ“ dibangun melalui proses yang panjang, yakni harus melalui serangkaian upacara ritual dimulai dari pemilihan bahan dan penebangan pohon sampai rumah adat korke tersebut selesai.
Rumah Adat korkē ini memiliki fungsi sebagai tempat berkumpulnya tetua adat dalam melaksanakan uparaca (ritual) dan melaksanakanpertemuan untuk merencanakan seluruh rangkaian kegiatan di masyarakat yang terpenting yaitu kegiatan berkebun, dari awal sampai masa panen tiba.
b.     Oring Bele
Oring Bele atau rumah besar, merupakan rumah adat untuk warga masyrakat Lamaholot pada umumnya. Di dalam oring banyak terdapat barang-barang peninggalan leluhur berupa Gading Gajah (Belis), Rantai panjng, Tombak dan lain-lain. Selain digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang peninggalan, oring juga berfungsi sebagai tempat pelaksanaan ritual-ritual adat.



2.       Motif Sarung
Suku  Lamaholot umumnya mengerjakan seni tenun ikat secara merata, tetapi tidak dikembangkan. Di daerah tersebut terdapat motif matanai-letu yang merupakan satu pengembangan dengan beberapa warna berbentuk gerigi terbuka dari bawah dan dari atas.
3.       Pakaian Adat
1)    Laki-Laki
·        Nowing
Berupa kain sarung yang digunakan sebagai pakaian adat   yang menutupi area pinggang hingga ujung kaki.
·        SENAING
Senaing juga berupa kain sarung  yang juga memiliki fungsi sama seperti Nowing.
·        NABIT
Nabit berupa pakaian adat yang tebuat dari bahan cotton dan berbentuk yukenshi berwarna putih.
2)    Perempuan
·        KEWATEK
Pakaian adat yang berupa sarung adat yang digunakan untuk menutupi area dada hingga mata kaki, dengan cara mengaitkan kedua ujung sarung  disisi kanan bahu dan disisi kiri bahu dengan bantuan peniti.
·      KEBAYA
Merupakan pakaian adat modern yang terbuat dari bahan kain brokat dan manik-manik agar terkesan modis dan indah.
·        WIRON
Berupa kain sarung yang digunakan untuk menutupi bagian pinggang hingga mata kaki,dengan cara digewerit(diikatkan  dari dalam keluar). Berbeda dengan wiron sekarang, wiron sekarang didesain (dijahit)berbentuk seperti rok panjang  dengan belahan pendek dibelakangnya.
3)    Pernak-pernik  tambahan :
·        Selendang : untuk laki-laki di gunakan dileher dengan cara dibelitkan atau dikalungkan dan di kepala dengan cara diikat, dan ditambahkan dengan bulu ayam atau anyaman daun lontar sehingga terlihat seperti mahkota.sedangkan untuk perempuan selendang di gunakan dengan cara dikalungkan menyamping pada bahu.
·        Gemirincing  : berbentuk seperti gelang yang memiliki bulatan dan didalam bulatan terdapat lonceng, yang digunakan sebagai gelang kaki ,sehingga jika dalam tarian dikaki disentak sesuai irama maka akan menimbulkan bunyi yang bagus.
4.     Seni Tari
1.     Hedung

Tarian untuk berperang. Tarian ini dimainkan saat hendak melakukan perang, karena secara adat dipercaya bahwa nenek moyang turut merestui dan ikut membantu dalam wujud yang tidak dapat diduga. Tarian ini juga digunakan untuk penjemputan orang-orang besar atau terhormat.
2.     Muro Ae
Tarian untuk menyambut kedatangan para tamu, oarng besar atau terhormat seperti Belake (dalam adat perkawinan), pejabat negara/daerah, orang biarawan dan orang-orang penting.



3.     Dolo-Dolo
Tarian ini berfungsi untuk memperat tali persaudaraan, dilihat dari cara melakukan tarian tersebut, yaitu dengan cara saling berpegangan tangan. Biasa dilakukan dalam acara-acara adat, acara pernikahan dan acara kumpul keluarga.
4.     Tenun
Tarian ini dilakukan saat hendak melakukan kegiatan menenun, karena sebagian orang beranggapan bahwa itu merupakan tradisi sebelum melakukan tenun.


5.     Alat musik dan lagu daerah

Alat musik masyarakat lamaholot antaralain:
·        Gong
·        Gendang
·        Giring-giring
·        Seruling
·        Gambus.
Lagu-lagunya:
1)    ONA MIATE
2)    DOAN KAE
3)    IE IE IE
4)    REMA PIA
5)    BALE NAGI
6)    TAMBELARINARO
7)    MASI SAJANG
8)    DENDERO
9)    SITI MANUARA
10)LEWO TITE
11)LOTU HELE YA
12)LAU OLE
13)REMA TUKAN DOAN
14)FAIK LALI
15)PETEN ARIK
16)OLE LOLO
17)NENAN KAME
18)GOLE TAKE
19)SAYANG URULELE
20)PAI MURA RAME-RAME
21)TULA TANI GERE
22)OA ELELE
23)PETEN INA-AMA
24)GO TOBO PAPAN
25)SON DAI
Sinopsis lagu ONA MIATE
·         Lagu ONA MIATE :
1.     Ona miate go lupa koa te, nuren koi teman ona dete e.
2.     Niku wanangkoi go hukut koda ulun, koda ulun goka ona ali e.
Sita mite prae lango kariden, tao tanda bukti dena waite. Waite te waite, gute lenso hamun kolan liman wanan dena waite.
Rete rokae binek rete rokae,naan tobo napun bala binek rete rokae.
Peten go le take binek peten gole take,opun soron bala kae binek peten gole take.
Go sayang e,,, e go sayang e,,,naak peten, peten gole take.
Ona mia te ei,,,ona mia te ei,,ona mia te............

·        Sinopsis lagu ONA MIATE.
Lagu ini menceritakan tentang curahan hati seorang laki-laki terhadap sudarinya yang selama ini dilupakannya tetapi kemudian diingat lagi lewat mimpi. Saudarinya itu suudah akan menikah dan dibawa pergi ke luar suku. Dia berharap saudarinya itu tetap mengingatnya.