LAMAHOLOT
II.I
Kebudayaan Lamaholot dan Sistemnya
Lamaholot adalah sebuah kebudayaan masyarakat yang wilayahnya
mencakup daerah Larantuka, Solor, Adonara ,dan Lembata. Hal ini didasarkan pada
kesamaan budaya dan bahasa yang digunakan. Meskipun setiap daerah atu desa
memiliki adat tersendiri dan dialek yang berbeda, tapi semuanya berasal dari
satu rumpun akar yang sama, yaitu budaya Lamaholot dan bahasa daerah Lamaholot.
Mayoritas orang Lamaholot memeluk agama katolik.
A. Sistem kepercayaan.
Masyarakat
Lamaholot sampai sekarang, biarpun telah memeluk agama, tapi mereka masih
menaruh kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Biarpun demikian, masyarakat
adat lamaholot juga mempercai suatu ‘Wujud Tertinggi’ yang dipercaya telah
menciptakan bumi serta isinya, dan yang telah memelihara mereka. ‘Wujud
Tertinggi’ tersebut biasa disebut sebagai Lerawulan Tanaekan/ Rerawulan
Tanaekan.
Lerawulan Tanaekan
adalah maha tinggi melampaui segala-galanya.
Maka jadilah dia, AMA RATU
RERAWULAN / AMA DEWA RERAWULAN.
Tuhan adalah juga Tuhan yang
dekat, yang merangkul kita dengan erat dalam dekapan-Nya. Maka jadilah
dia EMA NINI TANAEKAN / INA GUNA TANAEKAN.
Lerawulan Tanaekan menunjukkan
kebapak-ibuan, penuh pengayoman dan belas kasih bagi kita manusia.
Kebapak-ibuan Lerawulan Tanaekan menunjukkan kebesaran dan kelapangan kasih
sayang, keluasan kesabaran, kesetiaan purna dalam menghimpun dan
menganugerahkan kelimpahan.
Masyarakat
lamaholot juga percaya pada arwah nenek moyang yang diyakini sebagai perantara
yang masih hidup di bumi dengan Lerawulan
Tanaekan.
B. Sistem kemasyarakatan.
Masyarakat lamaholot pada umumnya menganut
sistem patrilinear, atau garis keturunan laki-laki. Jadi, semua anak yang
terdapat dalam keluarga, akan masuk ke dalam marga sang ayah. Tapi hal ini bisa
tidak berlaku, bila keluarga pria belum atau tidak bisa membayar belis berupa
gading gajah pada keluarga sang wanita. Dalam hal tidak bisa membayar belis,
maka sang pria dan anaknyalah yang harus masuk dalam keluarga perempuan.
Dalam
struktur dan tatanan masyarakat, terdapat pula beberapa tingkatan. Yang paling
atas adalah dewan lewotana, yang terdiri dari 4 suku utama yaitu:
1.
Koten, didaulat sebagai tuan
tanah dan pemegang kekuasaan lewotana, sekaligus sebagai pemimpin panitia
empat.
2.
Kelen, dinobatkan sebagai
pengatur hubungan kerja sama dengan lewo-lewo lainnya, dan bertnggung jawab
atas masalah perang dan damai.
3.
Hurit, diberikan tugas untuk
meramalkan sesuatu peristiwa, penjamin kemajuan ekonomi, dan sebagai penasihat
jika ada perbedaan pendapat antara Koten dan Kelen.
4.
Maran, sebagai pembaca mantra
pada setiap seremoni, untuk meminta restu dan pengayoman lewotana, juga sebagai
penasihat Koten dan Kelen.
Sisanya
merupakan orang biasa atau Ata Kiwan.
C.
Sistem ekonomi.
Masyarakat lamaholot pada umumnya bermata pencaharian
sebagai petani dan nelayan. Biasanya sebelummelakukan aktivitas bercocok tanam
dan melaut, selalu diadakan upacara adat agar hasil yang didapat melimpah. Dan
upacara yang dilakukan sesudahnya, juga dengan maksud untuk bersyukur pada
Lerawulan Tanaekan atas hasil panen yang diberikan, dan juga untuk memohon agar
mendapat hasil yang sama pada tahun berikutnya.
I.II Peninggalan
1. Rumah Adat
Rumah adat yang ada pada kabupaten Flores Timur antara lain :
a. Korke
Korke merupakan sebuah bangunan yang
berbentuk rumah panggung tidak berdinding yang ditopang dengan 6 buah tiang
utama dan 18 buah tiang bantu (penyanga). Rumah adat “korkÄ“ dibangun
melalui proses yang panjang, yakni harus melalui serangkaian upacara ritual dimulai
dari pemilihan bahan dan penebangan pohon sampai rumah adat korke tersebut
selesai.
Rumah Adat korkē ini memiliki fungsi sebagai tempat
berkumpulnya tetua adat dalam melaksanakan uparaca (ritual) dan
melaksanakanpertemuan untuk merencanakan seluruh rangkaian kegiatan di
masyarakat yang terpenting yaitu kegiatan berkebun, dari awal sampai masa panen
tiba.
b. Oring Bele
Oring
Bele atau rumah besar, merupakan rumah adat untuk warga masyrakat Lamaholot
pada umumnya. Di dalam oring banyak terdapat barang-barang peninggalan leluhur
berupa Gading Gajah (Belis), Rantai
panjng, Tombak dan lain-lain. Selain digunakan sebagai tempat penyimpanan
barang-barang peninggalan, oring juga berfungsi sebagai tempat pelaksanaan
ritual-ritual adat.
2. Motif Sarung
Suku Lamaholot
umumnya mengerjakan seni tenun ikat secara merata, tetapi tidak dikembangkan.
Di daerah tersebut terdapat motif matanai-letu yang merupakan satu pengembangan
dengan beberapa warna berbentuk gerigi terbuka dari bawah dan dari atas.
3. Pakaian Adat
1)
Laki-Laki
·
Nowing
Berupa kain sarung yang digunakan sebagai pakaian
adat yang menutupi area pinggang hingga
ujung kaki.
·
SENAING
Senaing juga berupa kain sarung yang juga memiliki fungsi sama seperti
Nowing.
·
NABIT
Nabit berupa pakaian adat yang tebuat dari bahan
cotton dan berbentuk yukenshi berwarna putih.
2) Perempuan
·
KEWATEK
Pakaian adat yang berupa sarung adat yang digunakan
untuk menutupi area dada hingga mata kaki, dengan cara mengaitkan kedua ujung
sarung disisi kanan bahu dan disisi kiri
bahu dengan bantuan peniti.
· KEBAYA
Merupakan pakaian adat modern yang terbuat dari bahan
kain brokat dan manik-manik agar terkesan modis dan indah.
·
WIRON
Berupa kain sarung yang digunakan untuk menutupi
bagian pinggang hingga mata kaki,dengan cara digewerit(diikatkan dari
dalam keluar). Berbeda dengan wiron sekarang, wiron sekarang didesain
(dijahit)berbentuk seperti rok panjang
dengan belahan pendek dibelakangnya.
3) Pernak-pernik tambahan :
·
Selendang : untuk
laki-laki di gunakan dileher dengan cara dibelitkan atau dikalungkan dan di
kepala dengan cara diikat, dan ditambahkan dengan bulu ayam atau anyaman daun
lontar sehingga terlihat seperti mahkota.sedangkan untuk perempuan selendang di
gunakan dengan cara dikalungkan menyamping pada bahu.
·
Gemirincing : berbentuk seperti gelang yang memiliki
bulatan dan didalam bulatan terdapat lonceng, yang digunakan sebagai gelang
kaki ,sehingga jika dalam tarian dikaki disentak sesuai irama maka akan
menimbulkan bunyi yang bagus.
4. Seni Tari
1. Hedung
Tarian
untuk berperang. Tarian ini dimainkan saat hendak melakukan perang, karena
secara adat dipercaya bahwa nenek moyang turut merestui dan ikut membantu dalam
wujud yang tidak dapat diduga. Tarian ini juga digunakan untuk penjemputan
orang-orang besar atau terhormat.
2. Muro Ae
Tarian untuk
menyambut kedatangan para tamu, oarng besar atau terhormat seperti Belake (dalam adat perkawinan), pejabat
negara/daerah, orang biarawan dan orang-orang penting.
3. Dolo-Dolo
Tarian ini berfungsi
untuk memperat tali persaudaraan, dilihat dari cara melakukan tarian tersebut,
yaitu dengan cara saling berpegangan tangan. Biasa dilakukan dalam acara-acara
adat, acara pernikahan dan acara kumpul keluarga.
4. Tenun
Tarian ini
dilakukan saat hendak melakukan kegiatan menenun, karena sebagian orang
beranggapan bahwa itu merupakan tradisi sebelum melakukan tenun.
5. Alat musik dan lagu daerah
Alat musik masyarakat lamaholot
antaralain:
·
Gong
·
Gendang
·
Giring-giring
·
Seruling
·
Gambus.
Lagu-lagunya:
1) ONA
MIATE
2) DOAN KAE
3) IE IE IE
4) REMA PIA
5) BALE
NAGI
6) TAMBELARINARO
7) MASI SAJANG
8) DENDERO
9) SITI
MANUARA
10)LEWO
TITE
11)LOTU
HELE YA
12)LAU
OLE
13)REMA
TUKAN DOAN
14)FAIK
LALI
15)PETEN
ARIK
16)OLE
LOLO
17)NENAN
KAME
18)GOLE
TAKE
19)SAYANG
URULELE
20)PAI
MURA RAME-RAME
21)TULA
TANI GERE
22)OA
ELELE
23)PETEN
INA-AMA
24)GO
TOBO PAPAN
25)SON
DAI
Sinopsis lagu ONA MIATE
·
Lagu ONA
MIATE :
1. Ona
miate go lupa koa te, nuren koi teman ona dete e.
2. Niku
wanangkoi go hukut koda ulun, koda ulun goka ona ali e.
Sita mite prae lango kariden, tao tanda bukti
dena waite. Waite te waite, gute lenso hamun kolan liman wanan dena waite.
Rete rokae binek rete rokae,naan tobo napun bala
binek rete rokae.
Peten go le take binek peten gole take,opun soron
bala kae binek peten gole take.
Go sayang e,,, e go sayang e,,,naak peten, peten
gole take.
Ona mia te ei,,,ona mia te ei,,ona mia
te............
·
Sinopsis lagu ONA MIATE.
Lagu ini menceritakan tentang curahan hati seorang laki-laki terhadap
sudarinya yang selama ini dilupakannya tetapi kemudian diingat lagi lewat
mimpi. Saudarinya itu suudah akan menikah dan dibawa pergi ke luar suku. Dia
berharap saudarinya itu tetap mengingatnya.